Presiden Prabowo Subianto Larang Kader Partai Gerindra Serukan 2 Periode Sebelum Lakukan Evaluasi

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 18 Mei 2025 - 13:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Prabowo Subianto dalam Kongres IV Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar), Sabtu (17/5/2025) di Jakarta. (Dok Tim Komunikasi Prabowo Subianto)

Presiden RI Prabowo Subianto dalam Kongres IV Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar), Sabtu (17/5/2025) di Jakarta. (Dok Tim Komunikasi Prabowo Subianto)

JAKARTA – Di tengah sorak sorai dan pekik dukungan dari kader-kader muda, Presiden Prabowo Subianto mengambil sikap berbeda.

Ia menundukkan suara massa yang meneriakkan “dua periode” dalam pidatonya di Kongres IV Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar), organisasi sayap Partai Gerindra.

Bukan menanggapi dengan bangga atau semangat membara, Prabowo justru memberi peringatan tegas.

“Please, tolong jangan sebut seperti itu,” katanya, Sabtu (17/5/2025) di Jakarta. “Kita belum satu tahun menjalankan amanah.”

Pernyataan itu mengejutkan sebagian hadirin. Pasalnya, seruan “Prabowo dua periode” bukan sembarang yel-yel.

Ini adalah simbol ekspektasi dan harapan politik jangka panjang dari para loyalis Gerindra, terutama menjelang kontestasi politik berikutnya.

Namun Prabowo memilih jalan sebaliknya: mengedepankan evaluasi kerja lima tahun ke depan sebelum bicara soal masa jabatan lanjutan.

Fokus pada Evaluasi, Bukan Ambisi Kekuasaan

Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan menilai terlebih dahulu capaian pemerintahan sebelum membuat keputusan politik besar

“Kalau saya menilai bahwa diri saya tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau maju lagi,” ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Ia bahkan meminta para kader untuk tidak memaksanya maju jika terbukti gagal dalam tugasnya.

Sikap ini bisa dibaca sebagai upaya membangun narasi kepemimpinan berbasis evaluasi, bukan sekadar popularitas.

Dalam tradisi demokrasi modern, keberhasilan seorang kepala negara diukur dari capaian konkret, bukan dari loyalitas partai semata.

Dalam pidato tersebut, Prabowo juga menyampaikan bahwa keputusan untuk mencalonkan diri kembali kelak bukan semata ada di tangan partai atau pendukung, tetapi harus melewati proses refleksi pribadi dan kehendak Tuhan.

“Yang menentukan bukan hanya rakyat, tetapi Yang Mahakuasa, dan saya sendiri,” ujarnya.

Tidar Siapkan Regenerasi, Target Menang 2029

Di forum yang sama, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kembali terpilih sebagai Ketua Umum PP Tidar secara aklamasi.

Keponakan Prabowo ini menegaskan bahwa organisasi sayap tersebut akan mempersiapkan kader-kader muda untuk memimpin di masa depan.

“Tidar akan terus mendorong anak-anak muda agar tampil sebagai calon wakil rakyat dan kepala daerah di 2029,” katanya.

Ia menambahkan bahwa target utama Tidar adalah memenangkan Gerindra dalam Pemilu 2029.

Termasuk memastikan Prabowo kembali terpilih sebagai Presiden jika memang memutuskan untuk maju.

Pernyataan Rahayu menggambarkan ironi kecil: di satu sisi, pimpinan tertinggi partai meminta jeda bicara dua periode, namun di sisi lain, sayap mudanya tetap menjadikan hal itu sebagai visi politik utama.

Politik Dua Periode: Antara Ambisi dan Etika Kepemimpinan

Gagasan “dua periode” bukan hal baru dalam lanskap politik Indonesia.

Di era pasca-reformasi, perpanjangan masa jabatan selalu menjadi isu sensitif yang mengundang pro-kontra.

Dalam konteks Prabowo, yang baru mulai menjabat tahun ini, perbincangan soal periode kedua bisa dianggap prematur, bahkan kontraproduktif terhadap fokus pembangunan.

“Secara psikologis, isu dua periode bisa mengganggu konsentrasi pemerintah dalam bekerja.”

“Mereka bisa tergoda bermain aman demi popularitas, bukan menjalankan kebijakan yang dibutuhkan rakyat,” kata Dr. Dodi Ambardi, pengamat politik Universitas Gadjah Mada.

Sementara itu, survei terbaru Litbang Kompas (April 2025) menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja awal pemerintahan Prabowo-Gibran berada di angka 67 persen.

Angka ini cukup menjanjikan, namun belum menjadi jaminan keberlanjutan dukungan lima tahun ke depan.

Politik Butuh Evaluasi, Bukan Euforia

Sikap Prabowo yang memilih menahan diri untuk tidak bicara soal masa jabatan kedua menunjukkan etika politik yang langka di tengah euforia kekuasaan.

Ia seolah mengirimkan pesan bahwa masa depan tidak bisa ditentukan oleh loyalitas kosong, tetapi oleh hasil nyata.

Dalam demokrasi, pemimpin seharusnya dinilai berdasarkan apa yang sudah dan akan dilakukan, bukan hanya siapa dia atau dari partai mana.

Dengan memilih menunggu hasil kerja sebelum membuat keputusan, Prabowo sedang mencoba menata ulang standar politik nasional: dari sekadar ingin berkuasa, menjadi benar-benar layak dipercaya.

Tentu, waktu akan menguji konsistensi dan integritas ini. Tapi untuk saat ini, Prabowo memilih untuk menaruh masa depan politiknya di bawah cahaya evaluasi, bukan sorotan spanduk atau sorak massa.***

Untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Jasasiaranpers.com di lebih dari 175an media.

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Bisnispost.com 

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Topiktop.com dan 23jam.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jakartaoke.com

dan Haipurwakarta.com

 

Berita Terkait

Panglima TNI Geser Jabatan Putra Try Sutrisno, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dari Jabatan Pangkogabwilhan I
Jokowi Tanggapi Soal Dirinya Dapat Nominasi Sebagai Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 13:37 WIB

Presiden Prabowo Subianto Larang Kader Partai Gerindra Serukan 2 Periode Sebelum Lakukan Evaluasi

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:44 WIB

Panglima TNI Geser Jabatan Putra Try Sutrisno, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dari Jabatan Pangkogabwilhan I

Kamis, 2 Januari 2025 - 14:46 WIB

Jokowi Tanggapi Soal Dirinya Dapat Nominasi Sebagai Tokoh Dunia Paling Korup 2024 versi OCCRP

Berita Terbaru